Halo teman-teman!
Sebenernya aku lagi bingung banget ngatur waktu aku buat
blogging. Ngoceh dengan mengetik sih bisa, ada waktunya, tapi buat ambil gambar
aku butuh waktu banget. Karena harus siang atau pagi hari biar hasilnya bagus,
sementara pada saat itu aku lagi sibuk-sibuknya. Aku juga lagi bingung gimana
sih bikin flatlay yang lucu, biar bikin blog aku menarik. Kalo banyak yang baca
kan, effort buat blogging ini ga sia-sia, ada kepuasan batin sendiri, hoho. Pokonya
aku tuh selama ini ga blogging juga sambil brainstorming sih, ada banyak hal
yang harus aku lakukan, hiks.
Oh iya, kali ini aku review masker yang udah aku pake
sekitar 5 bulan, ga abis-abis karena ga dipake rutin hehehe. Sebenernya rutin
dipake itu sekitar 1 bulan, jadi aku bakal tulis pengalaman aku pake ini
berdasarkan 1 bulan itu ya.
Namanya Innisfree Real Grapefruit Mask. Iyah, brand Korea.
Harganya 180rb rupiah di konter Innisfree PVJ. Menurut aku yang masih mahasiswi
dengan budget pas-pasan ini mahal banget, biasanya aku cuma keluar uang di
bawah 100 ribu buat beli sebuah masker, huhu. Tapi karena tergiur dengan kulit
mulus artis drama Korea, aku berpikir yang penting brand Korea, pasti ada
hasilnya. Padahal ga gitu juga ya.
Packaging produk ini lucu banget. bentuknya jar warna coklat transparan, awalnya aku kira ini beling, padahal plastik loh. Boxnya pake tinta kedelai, jadi lebih ramah lingkungan. Lucu banget, menurut aku ini kaya produk The Body Shop. hehehe
Entah apa yang aku pikirkan pas di counter, aku ga nyoba
samplenya dulu dong, langsung comot dan bayar di kasir. Aku baru sadar tekstur
masker ini pas udah di rumah! Ugh menangis darah karena ga seperti yang aku
kira, mengandung garam asli dan kasar banget! Nah itu dia alasan aku ga pake
secara rutin dalam 5 bulan ini, kalo lagi jerawatan aku gamau pake dulu. Takut
luka jerawatnya
Dan ternyata, ada banyak artikel di internet yang
menyebutkan bahwa garam dan gula itu is a big no no buat kulit, karena terlalu
kasar, terlalu abrasif, menimbulkan luka micro. Ah, tau gitu aku beli volcanic
clay masknya aja yang lagi hits banget.
Tapi, coba kita cari sisi positifnya dulu. Di dalam kemasan
boxnya, produk yang mengandung scrub kombinasi grapefruit dan garam alami ini
dapat membantu melembutkan kulit lelah sehingga terlihat lebih segar bercahaya.
Karena mengandung grapefruit, pas aku buka kemasannya,
langsung kecium bau citrus yang menyengat banget. Yang ga suka produk dengan
aroma, bakal ga suka banget sama produk ini. Grapefruit adalah jeruk besar
dengan daging berwarna merah keunguan seperti anggur. Grapefruit yang kaya akan
vitamin C berkhasiat mencerahkan dan mengencangkan kulit. Selain itu, menurut
studi oleh American Chemical Society, grapefruit adalah salah satu buah yang
paling kaya akan antioksidan, memiliki ORAC (oxygen radical absorbance
capacity) paling tinggi dibanding banyak buah lainnya. ORAC adalah ukuran
kandungan antioksidan yang telah ditetapkan oleh National Institute of Aging di
National Institute of Health (NIH).
Dikutip dari website womenshealthmag, garam berfungsi untuk
membersihkan pori-pori, menyeimbangkan produksi minyak, dan mencegah jerawat.
Tetapi, penggunaan garam bisa bikin kulit kering dan residu yang bikin ga
nyaman kalo ga dibersihin dengan benar. Jadi mau gamau harus diusap deh pas
ngebersihin. Itu beresiko melukai kulit, apalagi jerawat, bisa menimbulkan
bekas alias bopeng. Nah loh.
Selain grapefruit, masker ini mengandung berbagai ekstrak
lainnya loh, bisa dilihat di bagian daftar ingredientsnya, ada ekstrak kulit
citrus unshiu (aku gatau ini namanya apa kalo di Indonesia, hehe), ekstrak biji
chia, ekstrak pegangan, ekstrak amis-amisan, ekstrak anggrek, ekstrak daun teh,
ekstrak daun camelia, dan ekstrak buah kaktus. Banyak sekali, hehe.
Cara pakai masker ini adalah kulit dalam keadaan basah
selama 5 menit. Saran dari aku, masker ini lebih baik digunakan di bagian
hidung atau kulit yang berkomedo aja, terutama untuk yang memiliki kulit
sensitif. Karena ga disebutkan untuk digosok-gosok kaya pake facial scrub, jadi
jangan. Gunakan produk ini 1 sampai 2 kali dalam seminggu, dan jangan lupa
cepet abisin produk ini karena bakal expired dalam 12 bulan setelah kemasan
dibuka.
Biar pemakaian masker lebih nyaman, aku selalu pake kuas
masker dan bando biar tangan ga kotor, ga boros produk, dan ga nempel-nempel di
rambut.
Setelah pemakaian sekitar 5 bulan atau 1 bulan secara rutin,
sebenernya aku ga begitu merasakan efek yang wow banget. Efek yang sama aja
dengan masker wash off lokal yang biasa aku beli dengan harga kurang dari 100rb
rupiah, yaitu kerasa bersih dan agak cerah seketika saat dibilas, kulit lebih
halus dan komedo berkurang dibandingkan ga pake masker. Rasanya mubajir nih
duit, huhuhu.
Karena aku budgetnya pas-pasan, aku bakal habisin produk ini
asalkan ga menimbulkan efek negatif yang keliatan oleh mata telanjang(?). Yah
pokonya kalo kulit ga lagi jerawatan dan sensitif, produk ini lumayan ko. Aku
ga bilang ini jelek, tapi memang harus hati-hati.
Karena kandungan ekstrak lalala yang bermacam-macam, aku
masih berharap efek lebih dari masker ini setelah aku abisin. Hehehe.
Repurchase? Kayanya engga. Ada banyak masker lokal yang
ngantri buat dicoba :P
Sekian review dari aku. Semoga bermanfaat. Setiap kulit
orang beda-beda, jadi jangan jadiin review ini sebagai satu-satunya referensi
yah. Babay!!!
0 komentar:
Posting Komentar